RSS
WELCOME TO MY BLOG

Menguak Kepemimpinan Mutlak Adolf Hitler


Siapa pun tak akan bisa membendung jiwa anak-anak muda yang ingin membela bangsa dan menjeritkan peperangan. Meski demikian mereka dinamakan pembangkang dan lekat dengan sabotase. Darah mendidih itulah yang tak bisa menahan langkah Adolf Hitler, salah satu tokoh politik di Jerman. Ia adalah salah satu diktaktor, dan pelopor pergerakan nasionalis.

Pada tahun 1937-1945, terjadi pembunuhan massal, yaitu lebih dari lima puluh juta manusia tewas. Enam juta diantaranya adalah warga Eropa keturunan Yahudi. Pembantaian ini diprovokatori oleh tentara Jerman yang berada di bawah kepemimpinan Hitler.


Aldolf Hitler, selalu mawas diri dan bisa melacak siapa saja yang kelak akan menikamnya dari belakang, sekalipun itu teman seperjuangan sendiri. Dalam buku biografinya, Mein Kampft, Edisi Lengkap (Volume I & Volume II), yang ditulis Aldof Hitler ini mengulas jelas sebuah amarah dan kebencian tentang Jerman di masa dinasti Hapsburg.

Buku terbitan Narasi ini mengungkap kehidupan Hitler dan pembentukkan dirinya, mengenal politik negara, dan memahami faham nasionalis yang ia temukan dalam kemiskinan, dan kegagalan dinasti Hapsburg untuk menghantarkan rakyat Jerman keluar dari lubang hitam kemiskinan. Karena itulah, Hilter memanfaatkan momentum ini untuk memperoleh dukungan dari kaum prolentar, yang muak dengan nasib Jerman yang tidak ada kepastian ekonomi, sosial dan politik.

Mein Kampf lahir ketika Hitler menghabiskan tiga belas bulannya di penjara, setelah putsch (kudeta) yang gagal pada bulan November 1923. Di sana ia menulis sebagian besar apa yang kelak menjadi jilid pertama bukunya yang terkenal.

Dia menyebutnya,” A Four a and One-Half Year Struggle the Against Lies, Stupidity, and Cowardice: Settling Accounts with the Destroyers of The National Socialist Movement” (Perjuangan Empat Setengah Tahun Melawan Kebohongan, Kebodohan, dan Kepengecutan: Menuntut Balas pada Perusak-Perusak Gerakan Sosial Nasionalis).

Buku ini merupakan penyempurnaan buku yang Volume I, karena tidak hanya mengulas filsafat pemikiran Hitler, tapi juga kisah drama kehidupannya yang tragis. Mein Kampft ditulis dengan rasa benci yang putih membara. Dalam setiap pembahasannya, nada perdebatan kian mengeras dan meledak-ledak. Karena bagi Hitler, klaim yang terpenting adalah kepemimpinannya yang mutlak.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

slide show

game

my project video

Pages